Sabtu, 11 Mei 2013

Makalah Cara Membuat Kecap



KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “CARA MEMBUAT KECAP”

Makalah ini berisikan tentang informasi tentang jenis, bahan baku, alat-alat dan teknik dasar pembuatan kecap. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang cara-cara atau teknik dasar dalam pembuatan kecap.

            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.






Braja Caka, 2 Maret





                 Penulis

















DAFTAR ISI


Kata Pengantar ...................................................................................................................
Daftar Isi ......................................................................................................................
Bab I Pendahuluan......................................................................................................
Bab II Tinjauan Pustaka...................................................................................................
            2.1 Fermentasi....................................................................................................
            2.2 Produk Fermentasi dan Mikroorganisme yang Terlibat .....................................
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Proses Dalam Industri                                              Fermentasi ..................................................
            2.4 Kecap ......................................................................................................
            2.5 Jenis-Jenis Kecap .........................................................................................
                        2.5.1 Kecap Ikan .................................................................................
                        2.5.2 Kecap Kedelai ...............................................................................
Bab III Pembahasan ..................................................................................................
            3.1 Proses Pembuatan Kecap Kedelai ...........................................................
            3.2 Pembuatan Kecap Ikan ............................................................................
Bab IV Penutup ........................................................................................................
            4.1 Kesimpulan ................................................................................................
Bab V Daftar Pustaka .............................................................................................



























BAB I PENDAHULUAN


Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berproteintinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asindan dapat mempersedap rasa masakan. Bahan baku kecap adalah kedelai atau ikanrucah. Yang paling banyak diolah menjadi kecap adalah kedelai. Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang (aspergillus sp dan Rhizopussp) menjadi semacam tempe kedelai, kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam didalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh padarendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai padaumumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti Zygosaccharomyces(khamir) dan Lactobacillus (bakteri). Mikroba ini merombak protein menjadiasam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam.Fermentasi tersebut terjadi jika kadar garam cukup tinggi, yaitu antara 15 sampai20%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 FERMENTASI

Fermentasi adalah proses produksi energi dalamseldalam keadaananaerobik (tanpaoksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk  respirasi anaerobik , akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yangmendefinisikan fermentasi sebagairespirasidalam lingkungan anaerobik dengantanpa akseptor elektron eksternalGula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasilfermentasi adalahetanol,asam laktat, danhidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi sepertiasam butiratdanaseton.Ragidikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkanetanoldalam bir ,anggur dan minuman beralkohol lainnya.         Respirasi anaerobik dalamotot mamaliaselama kerja yang keras (yang tidak  memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.Ragam produk fermentasi sangatlah banyak dan beragam baik yang berasal dari Indonesia ataupun dari berbagai negara. Tiap prduk melibatkan satuatau lebih mikroorganisme. Apabila lebih dari satu mikrobia maka akan terjadisuatu kondisi yang saling mendukung untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Produk fermentasi ada yang telah diketahui macamdan fungsi mikrobianya adapulan yang belum diketahui secara pasti.

2.2 PRODUK FERMENTASI DAN MIKROORGANISME YANGTERLIBAT

•Fermentasi Tempe
            Tempe merupakan hasil fermentasi dari kedelai menggunakan jamur 
 Rhizopus oryzae
. Tempe selain dibuat dari kedelai dapat juga dibuat dari berbagai bahan nabati berprotein. Pada substrat kedelai jamur selain berfungsimengikat/menyatukan biji kedelai sehingga menjadi satu kesatuan produk yangkompak juga menghasilkan berbagai enzim yang dapat meningkatkan nilai cernatempe saat dikonsumsi.

•Fermentasi Tape
            Tape dibuat dari ubi kayu ataupun beras ketan dan merupakan makananyang populer di Indonesia dan Malaysia. Dalam pembuatan tape setidaknyaterlibat tiga kelompok mikroorganisme yaitu mikrobia perombak pati menjadigula yang menjadikan tape pada awal fermentasi berasa manis. Mikrobia yang banyak dianggap penting dalam proses ini adalah Endomycopsis fibuliger serta beberapa jamur dalam jumlah kecil. Adanya gula menyebabkan mikrobia yangmengunakan sumber karbon gula mampu tumbuh dan menghasilkan alcohol. Yang masuk dalam kelompok ini adalah Saccharomyces dan Cabdida yangmenybabkan tape berubah menjadi alkoholik. Adanay alkohol juga memacutumbuhnya bakteri pengoksidasi alkohol yaitu Acetobacter aceti yang mengubahalkohol menjadi asam asetat dan menyebakan rasa masam pada tape yang dihasilkan.

• Fermentasi Alkohol
            Produk beralkohol sangatlah beragam mulai dari pangan hingga energi.Produk pangan yang paling lama dikenal adalah wine dan bir. Mikroorganisme yang terlibat terutama adalah khamir dari genus Saccharomyces sp. Saccharomyces yang paling banyak digunakan adalah S. cerevisiae dan S.carlbergensis. Khamir ini akan mengubah gula pada substrat menjadi alkohol pada kondisi aerob. Jika khamir ini ditumbuhkan pada suasan aerob maka akandihasilkan sel lebih banyak daripada metabolitnya dan ini dimanfaatkan untuk  produksi ragi roti.

•Fermentasi Asam Asetat
            Bakteri  Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama diketahuisebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada pembuatanwine. Saat ini bakeri  Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam asetat karena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.

• Fermentasi Asam Laktat
            Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasada yang paling berperan dalam fermentasi ini adalah  Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadiasam laktat. Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.

• Fermentasi Asam Sitrat
            Asam sitrat dihasilkan melalui fermentasi menggunakan jamur  Aspergillusniger.  Meskipun beberapa bakteri mampu melakukan, namun yang paling umumdigunakan adalah jamur ini. Pada kondisi aerob jamur ini mengubah gula atau patimenjadi asm sitrat melalui pengubahan pada TCA.

• Fermentasi Asam Glutamat
            Asam glutamat digunakan untuk penyedap makanan sebagai penegas rasa.Mula pertama dikembangkan di Jepang. Organisme yang kini banyak digunakan adalah mutan dari Corynebacterium glutamicum
.
• Fermentasi Vitamin
            Vitamin selain dapat diperoleh dari berbagai tumbuhan juga dapatdihasilkan secara fermentasi. Teruatam vitamin B. Mikroorganisme yang teribatdalam produksi vitamin ini adalah kapang askomisetes  Eremothecium ashbyii dan  Ashbya gossypii. Kapang (Candida flaeri,C. famata, dsb) dan bakteri dapat jugadigunakan untuk produksi. Hasil yang dicapai dapat lebih dari 20 g riboflavin per liter kultur cair yang dilakukan secara steril dan kondisi aerob dengan medium yang mengandung molase atau minyak tumbuhan sebagai sumber karbon utama.

• Fermentasi Yogurt
            Produksi yogurt dimulai dengan kondisioning susu. Kandungan air padasusu mula pertama diturunkan hingga 25% dengan evaporasi vacuum dan ditambahkan 5% susu bubuk. Sebagai tahap akhir kondisioning, susu dipanaskan pada suhu 86 – 93 0 C selama 30 – 60 menit. Hal ini akan menyebabkan beberapa protein mengalami pemecahan dan mikrobia kontaminan akan terbunuh. Setelahitu didinginkan pada suhu 45 0 C dan ditambahkan campuran Streptococcusthermophilus dan  Lactobacillus  bulgaricus dalam perbandingan 1:1.

• Fermentasi Kefir
            Kultur starter kefir disebut butiran kefir, mengandung mikrobia yangterdiri dari bakteri dan khamir yang masing-masing berperan dalam pembentukancita rasa dan struktur kefir. Bakteri menyebabkan terjadinya asam sedangkankhamir menyebabkan terjadinya pembentukan alkohol dan CO 2 pada prosesfermentasi. Hal inilah yang membedakan rasa yoghurt dan kefir. Komposisimikrobia dalam butiran kefir dapat bervariasi sehingga hasil akhir kefir kadangmempunyai aroma yang bervariasi.Spesies mikrobia dalam bibit kefir diantaranya  Lactocococcus lactis  Lactobacillus acidophilus  Lactobacillus kefir,  Lactobacillus kefirgranum,  Lactobacillus parakefir .
Semua mikrobia yang tersebut tadi mempunyai fungsi dalam pembentukan asam laktat dari laktosa.  Lactobacillus kefiranofaciens sebagai pembentuk lender (matriks butiran kefir),  Leuconostoc sp. Membentuk diasetil dari sitrat danCandida kefir pembentuk etanol dan karbondioksida darilaktosa. Selain itu juga ditemukan  Lactobacillus brevis dan khamir    ( Torulopsisholmii Dan Saccharomyces delbrueckii ).

• Fermentasi Keju
            Keju juga hasil fermentasi susu, tetapi dalam proses produksi yang lebihkompleks. Perbedaan bakteri yang berperan menyebabkan waktu fermentasi yanglebih lama dari yogurt. Keju sangat beragam, tedapat lebih dari 20 klas danratusan vaietas, namun awal prosesnya adalah sama.

• Fermentasi  Nata de coco 
            Nata de coco sebenarnya adalah selulosa murni produk kegiatan mikrobia  Acetobacter xylinum . Mikrobia ini dapat merubah gula menjadi selulosa. Jalinanselulosa inilah yang membuat nata terlihat putih. Sebagai makanan berserat, natade coco memiliki kandungan selulosa ± 2,5 % dan lebih dari lebih dari 95 %kandungan air.  Nata de coco
memiliki kandungan serat kasar 2,75 %, protein 1,5 – 2,8 %, lemak 0,35 % dan sisanya air 

• Fermentasi Kombucha
            Kombucha tea (teh kombucha) merupakan produk minuman tradisionalhasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikrobia kombucha (  Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir) dan difermentasiselama 8 – 12 hari.Proses fermentasi kombucha dimulai ketika kultur mengubah glukosamenjadi alkohol dan CO 2, kemudian bereaksi dengan air membentuk asamkarbonat. Glukosa berasal dari inversi sukrosa oleh khamir menghasilkan glukosadan fruktosa.  Acetobacter  sebagai bakteri utama dalam kultur kombuchamengoksidasi etanol menjadi asetaldehid lalu kemudia menjadi asam asetat.Aktifitas biokimia yang kedua dari bakteri  Acetobacter  adalah pembentukan asamglukonat yang berasal dari oksidasi glukosa. Sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa oleh khamir. Pada pembuatan etanol oleh khamir dan selulosa oleh  Acetobacter xylinum , glukosa dikonversi menjadi asam glukonat melalui jalur fosfat pentosa oleh bakteri asam asetat, sebagian besar fruktosa dimetabolismemenjadi asam asetat dan sejumlah kecil asam glukonat. Bakteri asam laktat juga menggunakan glukosa untuk mensintesis selulosa mikrobia. Fruktosa masih tertinggal sebagian dalam media fermentasi dan diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana oleh mikroorganisme sehingga dapat digunakan sebagai substratfermentasi.Kultur dalam waktu bersamaan juga menghasilkan asam-asam organik lainnya. Bakteri  Acetobacter xylinum mengubah gula menjadi selulosa yangdisebut nata/partikel dan melayang di permukaan medium. Jika nutrisi dalammedium telah habis dikonsumsi, kultur akan berhenti tumbuh tetapi tidak mati.Kultur akan aktif lagi jika memperoleh nutrisi kembali. Bakteri asam asetat
memanfaatkan etanol untuk tumbuh dan memproduksi asam asetat. Adanya asamasetat akan menstimulasi khamir untuk memproduksi etanol kembali. Interaksisimbiosis ini ditemukan pada Glukonobacter  dan Saccharomyces cerevisiae
.Konsentrasi asam asetat dalam kombucha hanya meningkat sampai batas tertentulalu mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena pemanfaatan asam asetat lebihlanjut oleh
 Acetobacter xylinum ketika jumlah gula dalam media teh mulai habis.Penurunan kadar asam ini juga dikarenakan fermentasi etanol oleh khamir jugamengalami penurunan dikarenakan pH yang sangat rendah serta mulai habisnyagula dalam larutan.

• Fermentasi Sauerkraut
            Sauerkraut adalah fermentasi kobis menggunakan bakteri asam laktat sehingga beras masam. Kobis dibersihkan dari bagian yang hijau, rusak dan kotor,dicuci kemudian diiris kecil-kecil selebar + 1 mm. Irisan kobis ini kemudiandimasukkan ke dalam tangki atau wadah kemudian ditambahkan larutan garam2,25% dan diaduk serata mungkin. Bakteri yang memulai fermentasi adalah  Leuconostoc mesenteroides
dan dilanjutkan oleh  Lacotabacillus brevis, Lb. plantarum dan  Pediococcus cerevisiae.
Suhu optimal untuk fermentasi ini adalah25 – 30 0C dengan waktu 2 – 3 minggu. Suhu di atas 30 0 C mengakibatkan produksiasam berlebihan sedang jika suhu kurang dari 250 C sering muncul flavor danwarna yang tidak diharapkan serta waktu fermentasi menjadi sangat lama
 
• Fermentasi Kecap
            Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asin dan dapat mempersedap rasa masakan. Bahan baku kecap adalah kedelai atau ikan rucah. Yang paling banyak diolah menjadi kecap adalah kedelai.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PROSES DALAM INDUSTRI FERMENTASI
1. Mikrobia
Mikrobia dalam industri fermentasi merupakan faktor utama, sehinggaharus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu:a.MurniDalam proses-proses tertentu harus menggunakan biakan murni (dari satustrain tertentu) yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakantetap murni dalam proses maka kondisi lingkungan harus dijaga tetap steril.Penggunaan kultur tunggal mempunyai resiko yang tinggi karena kondisi harusoptimum. Untuk mengurangi kegagalan dapat digunakan biakan campuran.Keuntungan penggunaan biakan campuran adalah mengurangi resiko apabilamikrobia yang lain tidak aktif melakukan fermentasi. Dalam bidang pangan penggunaan biakan campuran dapat menghasilkan aroma yang spesifik.
Pengembangan inokulum yang terdiri campuran biakan murni belum berkembang di Indonesia. Sebagai contoh, inokulum tempe yang dibuat LIPImasih merupakan inokulum kultur tunggal sehingga produsen tempe seringmencampur inokulum murni dengan inokulum tradisional dengan maksudmemperoleh hasil yang baik.Inokulum tape (ragi tape) juga belum berkembang. Di Malaysia, telahdikembangkan campuran kultur murni untuk membuat tape rendah alkohol. Inimerupakan upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang sebagian besar muslim. Isolatnya sendiri diperoleh dari ragi yang telah ada di pasaran.Penggunaan inokulum campuran harus memperhatikan kebutuhan nutrisimikroorganismenya. Kultur campuran yang baik adalah model suksesi sehinggaantar organisme tidak bersaing namun saling mendukung untuk pembentukan produk. 
b.UnggulPada kondisi fermentasi yang diberikan, mikrobia harus mampumenghasilkan perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat dan hasil yang besar. Sifat unggul yang ada harus dapat dipertahankan. Hal ini berkaitan dengankondisi proses yang diharapkan. Proses rekayasa genetik dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat jasad dengan maksud mempertinggi produk yang diharapkandan mengurangi produk-produk ikutan.
c.StabilPada kondisi yang diberikan, mikrobia harus mempunyai sifat-sifat yangtetap, tidak mengalami perubahan karena mutasi atau lingkungan.d.Bukan PatogenMikrobia yang digunakan adalah bukan patogen bagi manusia maupunhewan, kecuali untuk produksi bahan kimia tertentu. Jika digunakan mikrobia patogen harus dijaga, agar tidak menimbulkan akibat samping pada lingkungan.
2. Bahan Baku
Bahan dasar untuk kepentingan fermentasi dapat berasal dari hasil-hasil pertanian, perkebunan maupun limbah industri. Bahan dasar yang umum digunakan dinegara berkembang adalah:a.hasil perkebunana: molase ampas tebu, kulit kopi, kulit coklat, sabut kelapadsb. b.Hasil pertanian: jerami, singkong, ubi jalar, susu daging, ikan dsb.c.Limbah cair dan padat, sisa pabrik, sampah dsb
3. Sifat-sifat proses
4. Pilot-plant
5. Faktor sosial ekonomi



2.4 KECAP
Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asin dan dapat mempersedap rasa masakan. Bahan baku kecap adalah kedelai atau ikan rucah. Yang paling banyak diolah menjadi kecap adalah kedelai.Mula-mula kedelai difermentasi oleh kapang (aspergillus sp dan  Rhizopus sp) menjadi semacam tempe kedelai, kemudian “tempe” ini dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Garam merupakan senyawa yang selektif terhadap pertumbuhan mikroba. Hanya mikroba tahan garam saja yang tumbuh pada rendaman kedelai tersebut. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti Zygosaccharomyces (khamir) dan Lactobacillus (bakteri). Mikroba ini merombak  protein menjadi asam-asam amino dan komponen rasa dan aroma, sertamenghasilkan asam. Fermentasi tersebut terjadi jika kadar garam cukup tinggi,yaitu antara 15 sampai 20%. Kecap termasuk bumbu makanan berbentuk cair, berwarna coklat kehitaman, serta memiliki rasa dan aroma yang khas.

2.5 JENIS-JENIS KECAP2.
2.5.1  KECAP IKAN
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakatselain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukandibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.
Tanda ikan yang sudah busuk:
- mata suram dan tenggelam;- sisik suram dan mudah lepas;- warna kulit suram dengan lendir tebal;- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;- dinding perut lembek;- warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
Tanda ikan yang masih segar:
- daging kenyal;- mata jernih menonjol;- sisik kuat dan mengkilat;- sirip kuat;- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;- insang berwarna merah;- dinding perut kuat;- bau ikan segar.Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahuisemua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetanseperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikanyang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetanikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram BahanKOMPONEN KADAR (%)Kandungan air 76,00Protein 17,00Lemak 4,50Mineral dan vitamin 2,52-4,50Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi,dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti dinegara Jepang dan Taiwan ikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hariyang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negaralainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orangmengkonsumsi ikan lebih banyak.Kecap ikan adalah cairan yan diperoleh dari hasil fermentasi ikan di dalamlarutan garam. Selama fermentasi, mikroba halofilik sepertiSaccharomyces
, Torulopsis , dan  Pediococcus yang tahan garam berkembang menghasilkansenyawa flavor. Kecap ikan biasanya digunakan sebagai bumbu untuk   memasak, pencelupanseafood, dan makanan orang Timur, dibuat oleh nelayan sepanjangnegara Asean. Nama kecap ikan di negara-negara Asean juga berbeda (Indonesia : petis; Thailand : nam pla , Filipina :  patis ; Jepang :  shottsuru , dan Vietnam : nước mắm ). Keunikan karakteristik kecap ikan adalah rasanya yang asin dan berbauikan.DiVietnamkecap ikan ( nouc mam ) dibuat dengan menggarami ikan kecil-kecil yang telah dihaluskan dengan tangan dan disimpan di dalam wadah daritanah, kemudian ditanam dalam tanah selama 3 hingga beberapa bulan. Satu liter nouc mam kualitas baik mengandung 15,85 gram total nitrogen (11,15 gramnitrogen organik dan 5 gram nitrogen amino), 270 gramsodium klorida, 0,5 gramCaO. Selain itu, nauc mam
mengandung metil keton tinggi yang menyebabkan beraroma  sepertikeju, asam amino, basadanasamvolatil, sertahistamin. DiFilipinakecap ikan dibuat dengan menggunakan ikan kecil-kecil danikan shrimp (  Atya sp ).
            Proses pembuatannya sama dengan nouc mam , walaupunkurang komplet dan tanpa memerlukan pertimbangan waktu.  Patis ini dibuatdengan mengeringkan sebagian kandungan air   dalamfermentasidenganmerebusnya.DiThailandkecap ikan ( nam pla ) dibuat dari ikan-ikan Clupeidae dandapat pula dari ikan kecil-kecil. Proses pembuatannya sama dengan nouc-mam tetapi biasanya lebih sederhana dengan waktu pemeraman 6 bulan, bahkan 2-3tahun dianjurkan untuk menghasilkan produk yang lebih baik. Pendekatannya, 1kg ikan akan  menghasilkan 1 liter  nam-pla . Di beberapa daerah Thailand, nam- pla
juga terkadang dibuat dari ikan air tawar.DiJepang,  shottsuru dipersiapkan dari sarden, hering atau sisa-sisa limbah pengolahan ikan. Pembuatannya hampir sama dengan pembuatan kecap ikanlainnya.
Penambahanantioksidanjuga telah direkomendasikan dalam produk tersebut untuk mencegahketengikan. Sedangkan petisdiIndonesiadibuat dengan memasak dan mengkonsentratkan cairan fermentasi ikan yang telah digarami tadidengan menambahkan sedikittepung. Produk ini biasanya bermutu rendahdibanding dengan produk kecap ikan negara-negara Asia Tenggara lainnya karena perbandingan nitrogen dan garamnya agak rendah.

2.5.2  KECAP KEDELAI
Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, bijikecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein danlemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam aminoyang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut.Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamu(aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalahini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makananseperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai.Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnyadapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong,kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber  protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapatdipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai.
Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan prosesyang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasadipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
 




















BAB III PEMBAHASAN

3.1  PROSES PEMBUATAN KECAP KEDELAI
3.1.1 BAHAN
1) Kedelai (putih atau hitam) 1 kg                              2) Jamur tempe  3 gram
3) atau daun usar 1 lembar                               4) Daun salam 2 lembar 
5) Sereh 1 batang pendek                                           6) Daun jeruk 1 lemba
7) Laos ¼ potong                                                        8) Pokak 1 sendok the
9) Gula merah 6 kg                                                     10) Air (pelarut gula merah) 1½ liter  
11) Garam dapur 800 gram untuk 4 liter air 


3.1.2  ALAT
1) Panci                                                                       2) Tampah (nyiru)                                              
3) Kain saring                                                  4) Sendok pengaduk 
5) Botol yang sudah disterilkan

3.1.3  PEMBUATAN

1) Cuci kedelai dan rendam dalam 3 liter air selama satu malam. Kemudian rebussampai kulit kedelai menjadi lunak, lalu tiriskan di atas tampah dan dinginkan;
2) Beri jamur tempe pada kedelai yang didinginkan. Aduk hingga rata dan simpan pada suhu ruang (25 – 30 0 C) selama 3-5 hari;
3) Setelah kedelai ditumbuhi jamur yang berwarna putih merata, tambahkanlarutan garam. Tempatkan dalam suatu wadah dan biarkan selama 3-4 minggu pada suhu kamar (25-30 0 C). Batas maksimum proses penggaraman adalah dua bulan;
4) Segera tuangkan air bersih, masak hingga mendidih lalu saring
5) Masukkan kembali hasil saringan, tambah gula dan bumbu-bumbu. Bumbu ini(kecuali daun salam, daun jeruk dan sereh) disangrai terlebih dahulu kemudiandigiling halus dan campur hingga rata.
Penambahan gula merah untuk:a. Kecap manis : tiap 1 liter hasil saringan membutuhkan 2 kg gula merahb. Kecap asin : tiap 1 liter hasil saringan membutuhkan 2 ½ ons gula merah
6) Setelah semua bumbu dicampurkan ke dalam hasil saringan, masak sambilterus diaduk-aduk. Perebusan dihentikan apabila sudah mendidih dan tidak  berbentuk buih lagi;7) Setelah adonan tersebut masak, saring dengan kain saring. Hasil saringan yangdiperoleh merupakan kecap yang siap untuk dibotolkan.
Catatan :
1) Pemberian jamur harus sesuai jumlahnya dengan banyaknya kedelai, agar tidak menimbulkan kegagalan jamur yang tumbuh.
2) Setelah direbus dan ditiriskan, kedelai harus didinginkan dengan sempurna.Bila tidak, jamur yang ditebarkan diatasnya akan mati.
3) Bahan baku untuk pembuatan kecap, selain dari kacang kedelai dapat juga dari biji kecipir, dengan proses pembuatan yang sama.




3.2  PEMBUATAN KECAP IKAN
3.2.1 BAHAN
1) Ikan. Sebaiknya digunakan ikan-ikan kecil yan kurang disukai untuk dikonsumsi. Ikan dicuci bersih, ditiriskan dengan sempurna. Kemudiandihamparkan dan diangin-anginkan selama satu jam.2) Garam. Garam kasar ditumbuk sampi halus. Jumlah: 20% dari berat ikan.3) Bumbu. Bumbu kecap adalah jahe, lengkuas, kayu manis, dan gula merah.
3.2.2 ALAT
1) Wadah fermentasi. Alat ini digunakan untuk fermentasi ikan menjadi kecapikan. Untuk usaha rumahtangga dapat digunakan ember plastik. Untuk usaha agak besar, perlu menggunakan wadah dari logam yang tahan garam,atau wadah dari
 fiber glass
.2) Wadah perebus. Wadah ini digunakan untuk merebus cairan kecap.3) Kompor 4) Kain penyaring. Alat ini digunakan untuk menyaring kecap hingga diperolehkecap yang jernih.5) Botol6) Alat penutup botol

3.2.3 PEMBUATAN 
Selama proses fermentasi terjadi hidrolisis jaringan ikan oleh enzim-enzimyang dihasilkan oleh mikroorganisme. Peran enzim-enzim ini adalah sebagai pemecah ikatan polipeptida-polipeptida menjadi ikatan yang lebih sederhana.Mikroorganisme yang berkembang selama fermentasi ikan tidak diketahuisepenuhnya. Walaupun demikian diperkirakan jenis-jenis bakteri asam laktatseperti Laucosotic mesenterides,
Pediococccus cerevisiae dan  Lactobacillus plantarum berkembang.
   Beberapa jenis khamir juga diperkirakan ikut berkembang dalam fermentasi.Proses penggaraman pada pengolahan ikan secara tradisional akanmenyebabkan hilangnya protein ikan sebesar 5% tergantung pada kadar garamdan lama penggaraman, untuk itu dianjurkan garam yang ditambahkan tidak melebihi 40 bagian dari berat ikan.Pemasakan pada 95-100 oC dapat mereduksi kecernaan protein dan asamamino. Selain itu, protein terlarut, peptida dengan berat molekul rendah, dan asamamino bebas dapat larut dalam air perebus, sehingga perebusan sebaiknyadilakukan di bawah 100oC. Pemanasan yang berlebihan (di atas 90oC secara berulang-ulang) dapat menyebabkan pembentukan H2S yang merusak aroma danmereduksi ketersediaan sistein dalam produk. Selain itu, pemanasan jugamenyebabkan terjadinya reaksi Maillard antara senyawa amino dengan gula pereduksi yang membentuk melanoidin, suatu polimer berwarna coklat yangmenurunkan nilai kenampakan produk. Pencoklatan juga terjadi karena reaksiantara protein, peptida, dan asam amino dengan hasil dekomposisi lemak.
Reaksi ini dapat menurunkan nilai gizi protein ikan dengan menurunkan nilai cerna danketersediaan asam amino, terutama lisin.Secara umum proses pengolahan kecap ikan adalah dengan menggaramiikan yang telah dihaluskan, kemudian disimpan dalam wadah yang tertutup rapatselama 3 sampai beberapa bulan. Selanjutnya cairan yang dihasilkan disaringuntuk mendapatkan kecap ikan bebas ampas, lalu dikemas dalam botol steril dan dipasteurisasi.


BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kecap adalah cairan hasil fermentasi bahan nabati atau hewani berprotein tinggi di dalam larutan garam. Kecap berwarna coklat tua, berbau khas, rasa asindan dapat mempersedap rasa masakan. Bahan baku kecap adalah kedelai atau ikan rucah
 




BAB V DAFTAR PUSTAKA

Esti, Agus Sediadi. 2000.
 Kecap Kedelai
. Jakarta.Esti, Haryanto. 2000.
 Kecap Ikan atau Udang 
. Jakarta.Tarwiyah, Kemal. 2001.
 Kecap
. Jakarta.Tarwiyah, Kemal.2001.
 Kecap Ikan
. Jakarta

1 komentar: